Tim Big Bang dari Indonesia memenangi Imagine Cup 2009




Berseragam kemeja dan celana hitam lengkap dengan dasi batik, keempat pemuda dari Indonesia mantap memasuki ruangan tertutup di Hotel Intercontinental City starts, Kairo, Mesir, pada 4 Juli 2009 lalu. Empat juri dari Spanyol, Amerika Serikat, dan Mesir menyambut para mahasiswa ITB Bandung itu.

Big Bang adalah nama kelompok keempat pemuda yang rata – rata berusia 21 tahun tersebut. Mereka terdiri dari David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas Putranto, dan Samuel Simon. MOSES adalah nama aplikasi yang dipresentasikan dalam ajang Imagine Cup 2009.

MOSES merupakan singkatan dari Malaria Observation System and Endemic Surveillance. Software ini semacam aplikasi untuk mendeteksi malaria. Alatnya bernama PDAScope, yaitu perangkat PDA berkamera yang digabungkan dengan mikroskop kecil hasil modifikasi.


MOSES telah memenangi kontes nasional di Indonesia, dan saatnya diuji di tingkat Internasional di Mesir. Sayangnya, MOSES tidak masuk ke 12 besar. Kekecewaan pun tak tertahankan. Akhirnya, karena tidak lagi cemas menanti keputusan pemenang, keempatnya pun mengisi waktu menunggu hari pengumuman pada 7 Juli diisi dengan rekreasi dan pameran.

Ternyata sebuah kejutan terjadi pada malam pengumuman. Big Bang dan MOSES malah meraih penghargaan Windows Mobile Award, satu dari 10 penghargaan yang disiapkan panitia. Kontes itu memperlombakan sembilan kategori utama dan 10 penghargaan.

Windows Mobile Award merupakan penghargaan bag tim yang menggunakan perangkat bergerak berbasis sistem operasi buatan Microsoft itu. Menurut Doddy, juri menilai MOSES, yang memang memakai PDA berbasis Windows Mobile, sebagai aplikasi paling implementatif.

Kategori Software Design, kategori bergengsi yang diincar Big Bang sejak awal, akhirnya jatuh ke tangan tim Sytech dari Rumania. Sukses Big Bang adalah kesuksesan kesekian kali anak – anak muda Indonesia dalam ajang tahunan yang digelar secara rutin oleh Microsoft itu. Tahun 2008, anak-anak muda Indonesia mengukir prestasi dengan Software bernama Butterfly.

Tahun 2009 Indonesia mengirim lebih banyak peserta. Alih – alih satu tim, Indonesia justru mengirimkan empat tim, yaitu Big Bang dari ITB, Pedjoeang dan Pendekar Asyik dari Universitas Indonesia, serta Tim MIC dari Universitas Gadjah Mada. Namun tiga tim yang saya sebut terakhir tidak berhasil.

National Technology Officer Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono mengatakan keempat tim itu merupakan hasil hasil saringan nasional, yang melibatkan puluhan ribu peserta dari berbagai latar belakang. Setelah itu, para pemenang nasional ini mesti bersaing dengan peserta dari 100 Negara di Kairo, Mesir.



0 comments

Post a Comment

Terima kasih telah membaca Postingan saya, tapi jangan lupa untuk berkomentar. Silahkan berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan, dan mohon jangan SPAM, terima kasih...

Dapatkan update artikel dari saya, langsung ke E-mail Anda. Gratisss !!! Cukup dengan memasukkan alamat E-mail Anda, lalu klik Subscribe, lalu Login ke Email Anda dan klik Link Verifikasi, mudah bukan ...

 
Blog Master Zukhruf dimiliki oleh Irfan Madani Zukhruf