Para pekerja General Motors dahulu sangat membanggakan tempat mereka bekerja, betapa tidak, GM merupakan perusahaan besar yang sangat menjamin kesejahteraan para pekerjanya. GM memberikan gaji dan fasilitas yang baik. Para pekerja kerah biru dapat naik kelas menjadi kelas menengah. Mereka dapat membeli rumah layak, berlibur, memiliki fasilitas asuransi kesehatan dan pensiunan layak, serta mengendarai mobil yang dapat dibeli dengan potongan harga lumayan.
Mimpi – mimpi indah soal GM pernah agak memudar pada tahun 1980-an. Ketika itu, GM mulai menutup beberapa pabrik di Meksiko dan Asia. Kota – kota yang tadinya sibuk seperti Flint, Michigan, AS, yang dikenang dalam dokumentasi “Roger & Me”, menjadi sepi dan kosong. Banyak rumah yang ditinggal pergi penghuninya, dan toko – toko menjadi kosong melompong.
GM memperkerjakan 440.000 karyawan harian hanya di AS saja pada tahun 1981. Pada tahun 2000, jumlah pekerjanya menurun menjadi 133.000. Dalam enam tahun berikutnya (2006), menurun lagi menjadi 62.000 pekerja. Dalam skema restrukturisasi, GM harus mengurangi lagi pekerja menjadi 38.000 hingga tahun 2011, atau kurang dari sepersepuluh (0,1) jumlah tenaga pekerja yang dimilikinya dua dekade lalu. Restrukturisasi terkahir dimulai pada tahun 2005. Saat itu serikat pekerja menerima pengurangan tunjangan dan gaji karyawan baru. Para pekerja menyatakan tidak akan mogok kerja hingga tahun 2015.
General Motors pada sekitar pertengahan tahun 2009 merasakan pil pahit, yakni kehilangan mahkota sebagai penghasil otomotif terbesar di dunia selama 77 tahun karena dikalahkan oleh Toyota. GM kini dijuluki sebagai Goverment Motors, bukan lagi General Motors, karena telah dibantu pemerintah. GM sebenarnya melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi dan memangkas biaya. Akan tetapi, restrukturisasi yang memakan biaya milliaran dollar AS dan beban utang tidak dapat membuat produsen otomotif tersebut bertahan.
GM merugi 88 milliar dollar AS (US $) dari tahun 2005 hingga kuartal pertama tahun 2009. “Sebuah era telah berakhir,” ujar Harley Shaiken, ahli tenaga kerja dari University of California – Berkeley.
Bangkrutnya General Motors
Kronologi :
Januari 2009 :
Toyota merebut posisi GM sebagai produsen otomotif terbesar di dunia dengan menjual 8,97 juta mobil tahun 2008. Penjualan global GM anjlok menjadi 8,35 juta kendaraan.
Februari 2009 :
GM dan Chrysler mengajukan rencana restrukturisasi kepada Depkeu AS. GM meminta tambahan pinjaman sebesar $16,6 milliar dan akan mem-PHK 47.000 pegawainya di seluruh dunia. GM meminta Kanada menambah pinjamannya menjadi $6 milliar. GM mengumumkan kerugian tahun 2008 sebesar $31 milliar. GM “cuci tangan” dalam kasus Saab setelah Pemerintah Swedia menolak talangi unit bermasalah itu. Saab meminta perlindungan hukum restrukturisasi untuk menghindari kebangkrutan.
Maret 2009 :
Dalam laporan tahunannya, auditor GM menyatakan keraguannya bahwa GM dapat bertahan. CEO GM Rick Wagoner mengundurkan diri atas permintaan Gedung Putih yang meminta rencana nyata GM.
April 2009 :
GM memperkuat rencaan restrukturisasinya dengan PHK, menghilangkan Pontiac dan Saturn, memangkas jaringan delaer hingga 42 % pada 2010, berupaya menukar $27 milliar utang menjadi 10 % saham, membekukan operasi 13 pabrik beberapa minggu, dan membicarakan penjualan sebagian besar saham Opel.
Mei 2009 :
Mengumumkan kegiatan triwulan pertama sebesar $5,9 milliar karena pemangkasan produksi sebesar 40 % ( 903.000 unit ), menyepakati pemangkasan biaya dengan serikat pekerja AS dan Kanada, menerima tambahan $4 miliar dari pemerintah AS mencapai total pinjaman $19,5 milliarr. Kreditor memiliki 54 % obligasi GM dan menyepakati rencana restrukturisasi yang diajukan Departemen Keuangan AS.
Juni 2009 :
GM mengajukan kebangkrutan di New York, berharap untuk tampil kembali sebagai perusahaan otomotif yang lebih ramping dan menguntungkan.
[ Sumber Kompas ]
Mimpi – mimpi indah soal GM pernah agak memudar pada tahun 1980-an. Ketika itu, GM mulai menutup beberapa pabrik di Meksiko dan Asia. Kota – kota yang tadinya sibuk seperti Flint, Michigan, AS, yang dikenang dalam dokumentasi “Roger & Me”, menjadi sepi dan kosong. Banyak rumah yang ditinggal pergi penghuninya, dan toko – toko menjadi kosong melompong.
GM memperkerjakan 440.000 karyawan harian hanya di AS saja pada tahun 1981. Pada tahun 2000, jumlah pekerjanya menurun menjadi 133.000. Dalam enam tahun berikutnya (2006), menurun lagi menjadi 62.000 pekerja. Dalam skema restrukturisasi, GM harus mengurangi lagi pekerja menjadi 38.000 hingga tahun 2011, atau kurang dari sepersepuluh (0,1) jumlah tenaga pekerja yang dimilikinya dua dekade lalu. Restrukturisasi terkahir dimulai pada tahun 2005. Saat itu serikat pekerja menerima pengurangan tunjangan dan gaji karyawan baru. Para pekerja menyatakan tidak akan mogok kerja hingga tahun 2015.
General Motors pada sekitar pertengahan tahun 2009 merasakan pil pahit, yakni kehilangan mahkota sebagai penghasil otomotif terbesar di dunia selama 77 tahun karena dikalahkan oleh Toyota. GM kini dijuluki sebagai Goverment Motors, bukan lagi General Motors, karena telah dibantu pemerintah. GM sebenarnya melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi dan memangkas biaya. Akan tetapi, restrukturisasi yang memakan biaya milliaran dollar AS dan beban utang tidak dapat membuat produsen otomotif tersebut bertahan.
GM merugi 88 milliar dollar AS (US $) dari tahun 2005 hingga kuartal pertama tahun 2009. “Sebuah era telah berakhir,” ujar Harley Shaiken, ahli tenaga kerja dari University of California – Berkeley.
Bangkrutnya General Motors
Kronologi :
Januari 2009 :
Toyota merebut posisi GM sebagai produsen otomotif terbesar di dunia dengan menjual 8,97 juta mobil tahun 2008. Penjualan global GM anjlok menjadi 8,35 juta kendaraan.
Februari 2009 :
GM dan Chrysler mengajukan rencana restrukturisasi kepada Depkeu AS. GM meminta tambahan pinjaman sebesar $16,6 milliar dan akan mem-PHK 47.000 pegawainya di seluruh dunia. GM meminta Kanada menambah pinjamannya menjadi $6 milliar. GM mengumumkan kerugian tahun 2008 sebesar $31 milliar. GM “cuci tangan” dalam kasus Saab setelah Pemerintah Swedia menolak talangi unit bermasalah itu. Saab meminta perlindungan hukum restrukturisasi untuk menghindari kebangkrutan.
Maret 2009 :
Dalam laporan tahunannya, auditor GM menyatakan keraguannya bahwa GM dapat bertahan. CEO GM Rick Wagoner mengundurkan diri atas permintaan Gedung Putih yang meminta rencana nyata GM.
April 2009 :
GM memperkuat rencaan restrukturisasinya dengan PHK, menghilangkan Pontiac dan Saturn, memangkas jaringan delaer hingga 42 % pada 2010, berupaya menukar $27 milliar utang menjadi 10 % saham, membekukan operasi 13 pabrik beberapa minggu, dan membicarakan penjualan sebagian besar saham Opel.
Mei 2009 :
Mengumumkan kegiatan triwulan pertama sebesar $5,9 milliar karena pemangkasan produksi sebesar 40 % ( 903.000 unit ), menyepakati pemangkasan biaya dengan serikat pekerja AS dan Kanada, menerima tambahan $4 miliar dari pemerintah AS mencapai total pinjaman $19,5 milliarr. Kreditor memiliki 54 % obligasi GM dan menyepakati rencana restrukturisasi yang diajukan Departemen Keuangan AS.
Juni 2009 :
GM mengajukan kebangkrutan di New York, berharap untuk tampil kembali sebagai perusahaan otomotif yang lebih ramping dan menguntungkan.
[ Sumber Kompas ]
0 comments
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Terima kasih telah membaca Postingan saya, tapi jangan lupa untuk berkomentar. Silahkan berkomentar dengan tetap menjaga kesopanan, dan mohon jangan SPAM, terima kasih...